angkaraja Kasus Totok yang menjual istrinya untuk seks threesome telah membuat banyak orang terkejut. Artikel ini akan membahas kronologi kasus, jawaban Totok, dan dampak psikologis dan sosial pada korban. Ini semua tentang skandal eksploitasi seksual yang sangat viral.
Tindakan Totok telah mencoreng nama baik keluarga. Ia menawarkan istrinya untuk terlibat dalam aktivitas seksual threesome. Jawaban Totok yang miris dan dampak pada istrinya akan dibahas lebih lanjut di artikel ini.
Kronologi Kasus Penawaran Istri untuk Threesome di Media Sosial
Kasus ini dimulai dari unggahan di Facebook oleh Totok Santoso. Ia, seorang pria dari Malang, Jawa Timur, menawarkan istrinya untuk berpartisipasi dalam aktivitas seksual yang tidak senonoh.
Awal Mula Penawaran di Facebook
Menurut laporan, Totok membuat postingan di Facebook pada tanggal 9 Juni 2022. Ia menawarkan istrinya untuk terlibat dalam hubungan penawaran threesome. Postingan ini cepat menyebar dan menarik perhatian banyak orang, termasuk polisi.
Proses Penangkapan Pelaku
Setelah menerima laporan, polisi segera menindaklanjuti kasus ini. Penangkapan pelaku, Totok Santoso, dilakukan pada tanggal 12 Juni 2022 di rumahnya di Malang.
Bukti-bukti yang Ditemukan Pihak Kepolisian
Dalam penyelidikan, polisi mengumpulkan bukti kasus seperti unggahan di Facebook dan percakapan. Bukti ini membuktikan adanya penawaran threesome dari Totok Santoso.
Kasus ini menarik perhatian publik dan menimbulkan kekhawatiran. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif dan menetapkan sanksi yang tepat.
Mirisnya Jawaban Totok Ditanya Alasan 5 Kali Jual Istri untuk Seks Threesome
Totok, seorang pria yang tertangkap karena menawarkan istrinya untuk melakukan seks threesome, memberikan jawaban yang mengejutkan. Ketika ditanya alasan di balik tindakannya, ia mengungkap motif kejahatan dan eksploitasi pasangan yang terlibat.
Ketika diinterogasi, Totok mengakui bahwa ia telah menjual istrinya untuk kegiatan seks threesome sebanyak 5 kali. Ia mengatakan bahwa ia membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Pernyataan ini memicu reaksi keras dari publik, yang melihat tindakan Totok sebagai bentuk pengkhianatan dan pelecehan terhadap istrinya.
Masyarakat menganggap bahwa motif di balik perilaku Totok adalah sekadar keserakahan dan ketamakan. Tindakan memperjualbelikan pasangan untuk kepentingan pribadi dianggap tidak dapat diterima. Totok harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum, sementara korban, yaitu istrinya, perlu mendapatkan dukungan dan pemulihan.
sumber artikel: bukalapak88.id