Malam Natal Khidmat dengan Sentuhan Budaya Jawa di Gereja Ganjuran

Malam Natal Khidmat dengan Sentuhan Budaya Jawa di Gereja Ganjuran

Malam Natal dengan Nuansa Budaya Jawa di Gereja Ganjuran

PTTOGEL — Suasana Malam Natal di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran, Bantul, Yogyakarta, pada Rabu, 24 Desember 2025, terasa begitu khas dan mendalam. Kekhidmatan perayaan kelahiran Kristus berpadu harmonis dengan sentuhan budaya lokal Jawa, menciptakan pengalaman beribadah yang unik dan sarat makna.

Perpaduan Iman dan Tradisi Lokal

Gereja yang terletak di Yogyakarta ini telah lama dikenal dengan pendekatan inkulturasinya, yaitu upaya memadukan nilai-nilai iman Katolik dengan tradisi dan budaya setempat. Hal ini dilakukan tanpa mengurangi esensi dan makna utama dari peribadatan itu sendiri. Pada Misa Malam Natal tersebut, perpaduan ini tampak dalam berbagai aspek, mulai dari tata liturgi, musik, hingga pakaian yang dikenakan umat.

Rangkaian Perayaan yang Sarat Makna

Misa diawali dengan prosesi atau perarakan yang melibatkan bregodo prajurit serta penampilan tarian tradisional Jawa. Umat yang hadir pun banyak yang mengenakan pakaian adat Jawa, seperti kebaya dan beskap, menambah kuatnya nuansa lokal. Alunan musik pengiring tidak berasal dari organ biasa, melainkan dari gamelan yang menebarkan bunyi khas nan khidmat ke seluruh ruang gereja.

Dua Bahasa dalam Dua Sesi Misa

Untuk melayani seluruh umat, perayaan Malam Natal 2025 di Gereja Ganjuran dilaksanakan dalam dua sesi. Sesi pertama digelar pada pukul 16.00 WIB dengan menggunakan bahasa Jawa sepenuhnya. Sementara sesi kedua dilaksanakan pada pukul 20.00 WIB dengan menggunakan bahasa Indonesia. Pembagian ini memungkinkan umat dari berbagai generasi dan latar belakang dapat merayakan Natal dengan cara yang paling mereka pahami dan resapi.

Khidmatnya Ritual dalam Balutan Budaya

Seluruh rangkaian ritual, termasuk puncak perayaan Ekaristi dan penerimaan Komuni Kudus, dilakukan dalam balutan tradisi Jawa yang tetap menjaga kesakralan. Umat terlihat khusyuk berdoa, termasuk di area Kuil Hati Kudus Yesus yang ada di kompleks gereja. Kehadiran patung bayi Yesus yang dibawa dalam prosesi juga menjadi simbol pengharapan yang menyentuh.

Perayaan Natal di Gereja Ganjuran ini bukan sekadar upacara keagamaan, tetapi juga menjadi bukti nyata bagaimana iman dapat hidup dan berkembang dengan berakar pada budaya lokal. Hal ini menciptakan suatu identitas keagamaan yang khas Indonesia, khususnya Jawa, yang inklusif dan merangkul.

bukalapak88.id